123, Example Street, City 123@abc.com 123-456-7890 lasantha.wam

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Latest Posts

Thursday, October 4, 2018

Surga Tersembunyi di Pesisir Morodemak (Pres Rilis Pengabdian Dosen Universitas Diponegoro)


Foto Bersama Para Peserta Workshop Pengembangan Ekoturisme Wisata Mangrove Morodemak pada Minggu (16/09/18) di Hotel Amantis Demak
Potret Morodemak
Orang bilang, Morodemak itu biasa saja, tak seindah Pulau Dewata, tiada yang istimewa. Saat air laut pasang, rob pun berdatangan, memasuki bangunan demi bangunan, membuat Morodemak tak enak dipandang. Seorang calon wisatawan pun pernah bilang, “Morodemak? Gitu-gitu aja deh kayaknya.”
Hey! Ia belum tahu saja. Ada berlian yang siap dimunculkan. Sebuah ‘Mangrove’ yang siap dipesonakan. Iya, Morodemak punya potensi besar.
Kabar baik ini berawal dari keresahan-keresahan yang dipertemukan. Keresahan pertama datang dari dosen Universitas Diponegoro bernama Salma, S.Psi.,M.Psi.,Psikolog serta kedua mitra kerjanya, Dian Veronika Sakti K., S.Psi.,M.Psi dan Fardzanela Suwarto, S.T.,M.Sc. Keresahan yang mereka rasakan adalah perihal menentukan tempat wisata yang tepat untuk dijadikan lokasi pengabdian. Tak jauh beda, keresahan serupa pun datang dari seorang Kepala Desa bernama Mujahidin. Ia resah memikirkan bagaimana cara agar Sumber Daya Alam di desanya dapat dikembangkan. Berawal dari dua keresahan itulah kemudian seorang perantara mempertemukan keduanya.
Pertemuan pertama terselenggara pada bulan Oktober 2017 lalu. Tim Salma menyambangi lokasi untuk melakukan survey lapangan dan koordinasi dengan Kepala Desa serta perangkatnya. Dari hasil survey lapangan, diketahui bahwa ternyata Morodemak adalah desa yang memiliki karakteristik menarik. Letaknya yang berada di pesisir pantai menjadikan desa ini memiliki potensi Sumber Daya Alam yang sangat baik. Namun, di sisi lain desa ini termasuk dalam salah satu desa yang terkena dampak rob, sehingga terdapat banyak rumah warga yang terendam. Menariknya, sebagian besar warga Morodemak lebih memilih untuk tetap bertahan dan beradaptasi dengan cara meninggikan rumah.
Upaya untuk mengatasi banjir rob sebenarnya telah dilakukan pemerintah Morodemak. Sejak tahun 2010 pemerintah bersama dengan warga setempat telah melakukan penanaman mangrove. Lokasi penanaman mangrove pun menarik perhatian pengunjung sehingga pada tahun 2017 lalu telah dibuka wisata mangrove melalui jalur tracking maupun perahu.  Meski demikian, wisata mangrove tersebut belum dikelola secara optimal. Melihat kebutuhan masyarakat akan mata pencaharian serta potensi yang belum dikembangkan, maka melalui program pengabdian kepada masyarakat ini tim Salma sepakat untuk menjadikan Morodemak sebagai lokasi pengabdian. Tim Salma berharap, kedepannya wisata mangrove Morodemak dapat dikelola dengan lebih baik sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari program hibah UNDIP for Science Techno Tourism Development (UFST2D) ini, kemudian diberi judul “Pengembangan Ekoturisme Wisata Mangrove dengan Pendekatan Intervensi Berbasis Psikologi Komunitas di Desa Morodemak, Kecamatan Bonang, Kabupaten Demak”. Untuk mengawali programnya, tim Salma melakukan asesmen. Asesmen ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan wisata, serta mengukur sejauh mana kesiapan masyarakat untuk berkontribusi dalam pengembangan wisata mangrove. Pada asesmen tersebut, tim salma melakukan beberapa kegiatan, seperti pemberian kuesioner sekaligus wawancara ke 100 rumah warga, wawancara dengan para pejabat desa, serta melakukan Focus Group Discussion (FGD) bersama representasi seluruh elemen masyarakat.
Hasil asesmen menunjukkan bahwa tingkat kesiapan masyarakat Morodemak terhadap pengembangan wisata mangrove tergolong sedang. Menurut Salma, karakteristik masyarakat Morodemak adalah masyarakat yang cenderung menerima kondisi yang ada, sehingga dibutuhkan penggerak apabila ingin melakukan perubahan.
“Sisi baiknya adalah mereka ini termasuk masyarakat yang nerimo, mudah bersyukur, jadi tidak mudah terbebani. Namun dalam hal inovasi atau keinginan untuk bergerak lebih maju, mereka kurang. Oleh karena itu, Undip di sini berperan sebagai katalisator atau penggerak. Jadi pendekatannya yaitu lebih ke upaya-upaya dalam melibatkan masyarakat secara aktif untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki. Jadi lebih menekankan  komunikasi secara intens, khususnya ke aktor-aktor kunci. Menanyakan kendala-kendalanya, dan bersama-sama memikirkan solusi,” jelas Salma, selaku ketua pengabdian.  

Pelatihan Team Building oleh Tim Dosen Undip pada Sabtu-Minggu (16-17/12/17), Bertempat di Kampung Djawa Sekatul
Setelah mengetahui akar permasalahan, tim Salma pun memberikan pelatihan team building sebagai pemantik semangat sebelum agenda inti diselenggarakan. Pelatihan ini mengikutsertakan representasi dari seluruh elemen masyarakat Morodemak. Alhasil, setelah pelatihan terlaksana, nampak perubahan dari peserta di mana mereka menjadi lebih solid dan lebih bersemangat untuk mengembangkan desanya. Adanya semangat yang menggebu dari beberapa pihak, lantas mendorong tim Salma untuk segera melangkah menuju agenda selanjutnya. Beberapa agenda pun berhasil terlaksana hingga akhir tahun 2017, seperti pembuatan struktur organisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pembentukan Unit Wisata Mangrove, serta pembangunan fisik tempat wisata.

Beberapa Kegiatan yang Diselelnggarakan pada Pelatihan Team Building
Adanya semangat yang menggebu dari beberapa pihak, lantas mendorong tim Salma untuk segera melangkah menuju agenda selanjutnya. Beberapa agenda pun berhasil terlaksana hingga akhir tahun 2017, seperti pembuatan struktur organisasi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pembentukan Unit Wisata Mangrove, serta pembangunan fisik tempat wisata.
Tak berhenti di situ, di tahun 2018 ini beberapa kegiatan juga dilaksanakan guna mempercepat pengembangan wisata. Pada pertengahan September lalu, tim Salma menyelenggarakan workshop guna menyusun  roadmap atau rencana jangka panjang, menengah, serta pendek mengenai pengembangan wisata mangrove Desa Morodemak secara bersama. Workshop ini dihadiri oleh representasi seluruh elemen masyarakat Morodemak dan menghadirkan seorang fasilitator dari penggerak wisata mangrove Tapak Semarang, Abdul Rofiq. Tim Salma mengemas acara ini ke dalam 5 sesi, di antaranya; sesi sharing dan identifikasi strategi pengembangan wisata, penyusunan roadmap, penyusunan struktur tim pelaksana, penyusunan paket tarif wisata, serta rencana tindak lanjut. Acara ini membuahkan kesepakatan mengenai beberapa kegiatan yang akan segera dijalankan dan ditargetkan dapat terselesaikan dalam satu tahun mendatang.


Workshop Pengembangan Ekoturisme Wisata Mangrove Morodemak oleh Dosen Undip pada Minggu (16/09/18) di Hotel Amantis Demak

         Pemerintah Morodemak menyadari, di Jawa Tengah, wisata mangrove memang sudah banyak jumlahnya. Namun, wisata mangrove di Desa Morodemak ini memiliki keunggulan tersendiri. Menurut Abdul Rofiq, Morodemak sebenarnya memiliki potensi besar. Dengan hamparan mangrove yang lebat nan luas, serta pemandangan pantai yang menenangkan, sudah pasti dapat menarik banyak wisatawan apabila dikelola dengan lebih baik.
Pesona Hutan Mangrove Morodemak

“Memang, keunggulan dari Morodemak ini kan ada di kualitas hutan mangrove-nya. Sudah begitu lebat dan luas. Hal inilah yang membedakan mangrove Morodemak dengan mangrove-mangrove lain yang ada Jawa Tengah,” ungkap Abdul Rofiq, meyakinkan.

Hamparan Pepohonan Mangrove Morodemak yang Lebat nan Luas

Tak hanya hutan mangrove yang memesona, Morodemak juga terkenal dengan kulinernya yang istimewa. Dalam sambutannya, Kepala Desa Morodemak menyampaikan bahwa Morodemak memiliki kuliner khas yang berbeda dengan kuliner di daerah Demak pada umumnya. Aneka macam makanan khas Morodemak seperti bandeng, ikan asin, terasi, dan rujak kecap, dapat diperoleh di sekitar pantai dan menjadi oleh-oleh khas yang diincar para pengunjung. Anda tak percaya? Mari berkunjung dan buktikan kebenarannya.  



Penulis :
Diah Fatimatuzzahra | Penanggung Jawab Publikasi Media


*Pres Rilis Serupa Telah Dimuat di Koran Harian Suara Merdeka Edisi 2 Oktober 2018 

Categories

Follow me on Facebook

Follow me on Tumblr

Writing is the most fun you can have by yourself. - Terry Pratchett

Powered by Blogger.
Adsense Indonesia

About Author

Hamba Tuhan yang sedang belajar menulis.

Video of Day | Click on the link below to download the video!

Popular Posts